Harap Tunggu...
0812-8080-2150 | Hubungi Kami

Masuk Sebagai Jamaah

Belum Terdaftar? Daftar

Rusia Kini: Potret Negara Komunis Modern yang Membuka Diri

  • Home
  • Berita
  • Rusia Kini: Potret Negara Komunis Modern yang Membuka Diri

Image

Oleh: Heni & Ong (Alumni umrah Dutarizkia Tour & Travel)

Jejak Sajadah di Negeri Beruang Merah
Apa yang Terlintas Saat Mendengar Kata "Rusia"?

Kata "Rusia" mungkin langsung memunculkan bayangan negara besar yang tertutup, disiplin tinggi, dan memiliki kekuatan militer besar. Ditambah lagi citra pemimpinnya, Vladimir Putin, yang dikenal berwajah dingin dan penuh misteri.

Namun, bagaimana wajah Rusia sebenarnya? Apakah masih seseram bayangan banyak orang? Alhamdulillah, kami berkesempatan menapakkan kaki di negara ini melalui perjalanan dari Buxoro, Uzbekistan menuju Bandara Domodedovo, Moskwa. Inilah kisah kami menelusuri salah satu negara komunis terbesar yang kini membuka diri kepada dunia.

Ketegangan di Imigrasi Rusia

Mendengar kata "komunis", kami sempat menduga proses imigrasi akan menegangkan seperti di Tiongkok atau Israel. Meski visa sudah di tangan, jantung tetap berdegup kencang saat mengantre di imigrasi. Petugasnya tersembunyi di balik bilik tertutup—benar-benar seperti “tirai besi”.

Alhamdulillah, petugas imigrasi yang kami temui ternyata seorang wanita muda berwajah khas Rusia, berambut pirang dan berkulit pucat kemerahan. Meski tidak terlalu ramah, proses wawancara berjalan lancar. Hanya saja, satu rekan kami tertahan cukup lama tanpa penjelasan jelas. Doa pun tak henti kami panjatkan. Akhirnya, ia berhasil keluar dengan selamat meski tetap bertanya-tanya: “Apa salahku ya?”

Sambutan Hangat dari Gadis Rusia Fasih Bahasa Indonesia

Setelah melewati imigrasi dan pengambilan bagasi yang unik—koper menunggu penumpang, bukan sebaliknya—kami disambut oleh tour guide lokal bernama Miss Tatiana, atau akrab dipanggil Mbak Taty. Rambutnya pirang, tubuhnya semampai, dan tutur katanya ramah meski agak terbata dalam Bahasa Indonesia. Katanya, sudah hampir tiga tahun ia tak bertemu orang Indonesia.

Transportasi kami pun tak main-main: sebuah mobil besar modern dengan fasilitas lengkap. “Mercy Cuy!” begitu celetuk seorang teman kami. Luar biasa!

Mengenal Rusia Lebih Dekat: Negara Luas dengan Sejarah Panjang

Rusia, atau secara resmi disebut Federasi Rusia, adalah negara terluas di dunia dengan wilayah 17 juta km². Negara ini memiliki 11 zona waktu dan membentang dari Eropa Timur hingga Asia Utara.

Ibukotanya, Moskwa, adalah pusat politik, budaya, dan ekonomi Rusia. Dengan populasi sekitar 13 juta jiwa, kota ini juga menjadi rumah bagi banyak orang terkaya dunia.

Destinasi Pertama: Red Square – Lapangan Merah Kremlin

Red Square merupakan jantung Moskwa dan simbol kekuasaan Rusia. Di sinilah dahulu para Tsar dinobatkan, dan kini menjadi lokasi parade militer, konser, hingga pelantikan presiden.

Bangunan ikonik di sini antara lain:

  • Katedral Santo Basil dengan kubah warna-warni mirip es krim
  • Mausoleum Lenin (sayangnya kami batal masuk karena antrean mengular)
  • Kremlin, kompleks istana dan kediaman resmi Presiden Rusia
  • Museum Nasional Rusia dan Mall GUM yang megah

Berjalan di sekitar Kremlin seperti menelusuri sejarah Uni Soviet. Banyak tokoh terkenal dimakamkan di sini, termasuk Yuri Gagarin dan Maxim Gorky.

Kunjungan Hangat ke KBRI Moskwa

Tak lupa kami mampir ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Moskwa. Disambut hangat oleh staf KBRI yang merupakan kenalan TL kami, kami bisa sholat dan menikmati kopi hangat. Rasanya seperti pulang ke rumah sendiri. Momen langka yang penuh kesan.

Masjid di Negeri Komunis: Tanda Kemajuan dan Harapan

Kami berkesempatan mengunjungi dua masjid penting di Moskwa:

  1. Moskwa Historical Mosque – masjid tertua di kota ini, sederhana dari luar tapi bersih dan aktif.
  2. Masjid Katedral Moskwa – salah satu masjid terbesar di Eropa, dengan arsitektur megah dan modern.

Melihat masjid berdiri megah di negeri yang dulunya melarang ibadah saat era Soviet tentu membuat hati bersyukur. Kini, muslimin bisa shalat dengan bebas. Namun, apakah kebebasan ini dimanfaatkan optimal oleh umat Islam? Inilah renungan yang kami bawa pulang.

Rusia Tak Sedingin Bayangan

Ternyata Rusia tak semenakutkan yang dibayangkan. Masyarakatnya ramah, jalanan tertib, dan cuacanya sejuk sekitar 17–20°C. Di akhir pekan, banyak warga berlibur menikmati matahari. Kesan liberal terlihat, tapi tak sedikit yang berparas memesona layaknya bintang film—termasuk Mbak Tatiana, guide kami yang bersahabat.

Penutup: Jejak Sajadah di Tanah Komunis

Perjalanan singkat kami di Rusia menyisakan banyak kesan. Negara ini memang masih berhaluan komunis, tapi kini jauh lebih terbuka dan modern. Masjid berdiri, umat Islam bebas beribadah, dan wisatawan disambut dengan infrastruktur canggih.

Kami pulang dengan pelajaran berharga bahwa setiap negara punya sisi manusiawinya. Dan jejak sajadah umat Islam bisa hadir di mana saja, bahkan di tempat yang tak pernah kita bayangkan sebelumnya..

 

Dutarizkia Tour & Travel


Partner Airline Domestik & Internasional