Oleh: Dutarizkia Tour & Travel

Ringkasan Kebijakan Visa Umrah 1447H / 2025M

Pemerintah Arab Saudi telah mengumumkan kebijakan baru visa umrah untuk tahun 2025 yang diberlakukan melalui sistem digital terintegrasi. Poin-poin penting meliputi:

• Penerbitan visa dimulai: 10 Juni 2025 (14 Zulhijjah 1446H)
• Visa berlaku hingga: 90 hari
• Platform wajib: Nusuk.sa
• Bandara masuk diperluas: Jeddah, Madinah, Riyadh atau Dammam
• Visa tutup sementara menjelang haji: 29 April – 10 Juni 2025
• Tersedia eVisa dan Visa on Arrival (VOA) untuk negara tertentu

Klik link: Kebijakan Visa Umrah Baru

KEUNTUNGAN KEBIJAKAN VISA UMRAH 2025

Bagi Pengusaha Travel Umrah:

1. Proses Digital Lebih Cepat dan Transparan,  Platform Nusuk mengintegrasikan seluruh proses: visa, akomodasi, transportasi, dan layanan jamaah.
2. Peluang Menjual Paket Longstay, Durasi visa tetap 90 hari memungkinkan penawaran paket 15–30 hari yang lebih fleksibel dan menguntungkan.
3. Akses Masuk Lebih Luas, Travel dapat mengatur rute umrah melalui bandara-bandara alternatif  sehingga akan menimbulkan:
4. Segmentasi Pasar Baru,  eVisa dan Visa on Arrival membuka peluang menjangkau WNA, ekspatriat, dan jamaah umrah-plus-wisata.
5. Meningkatkan Kepercayaan Jamaah, Travel resmi yang terdaftar di sistem Nusuk dan Kemenag akan lebih dipercaya karena transparan dan legal.

Bagi Jamaah Umrah:

1. Proses Pengajuan Lebih Mudah, Melalui travel resmi yang sudah terdaftar, proses visa tidak rumit dan bisa dipantau digital.
2. Lebih Banyak Opsi Waktu dan Durasi, Visa 90 hari memberikan keleluasaan waktu perjalanan bagi jamaah tanpa tergesa-gesa.
3. Bisa Masuk Lewat Berbagai Kota,  Jamaah bisa tiba langsung di kota sesuai dengan keinginan dan tujuan dari calon Jamaah.
4. Tersedia Asuransi Kesehatan,  Visa umrah otomatis menyertakan asuransi dasar untuk perlindungan selama berada di Saudi.

KERUGIAN ATAU TANTANGAN KEBIJAKAN VISA UMRAH 2025

Bagi Pengusaha Travel Umrah

1. Persaingan Lebih Ketat, Travel kecil bisa kalah bersaing jika tidak memiliki sistem digital atau integrasi ke system Nusuk.
2. Kebutuhan Adaptasi Sistem,  Travel harus memahami teknologi dan alur platform Nusuk agar tidak tertinggal.
3. Biaya Administrasi Tambahan,  Sistem digital, compliance hotel berizin (tasreh), dan integrasi aplikasi bisa menambah beban operasional.
4. Kontrol Pemerintah Lebih Ketat,  Tidak ada ruang untuk 'jalan pintas'. Semua harus patuh pada alur resmi dan terverifikasi.

Bagi Jamaah Umrah:

1. Wajib Lewat Travel Resmi,  Jamaah mandiri atau Backpacker tidak bisa mengajukan visa sendiri tanpa melalui agen resmi (khususnya dari Indonesia).
2. Biaya Paket Bisa Naik,  Kewajiban memilih hotel dengan izin (tasreh) dan mengikuti sistem resmi dapat menaikkan harga.
3. Perubahan Sistem Bisa Membingungkan,  Jamaah awam mungkin bingung dengan sistem baru jika tidak dibantu oleh travel yang paham teknologi.

Kesimpulan: Kebijakan terbaru visa umrah 2025M (1447H) membawa transformasi besar dalam penyelenggaraan ibadah umrah. Bagi pengusaha travel, ini adalah peluang emas untuk berkembang secara digital dan menjangkau pasar yang lebih luas, meski ada tantangan teknis dan kompetisi. Bagi jamaah, kebijakan ini memberi kemudahan, keamanan, dan fleksibilitas, meski harus lebih selektif dalam memilih agen dan menyesuaikan dengan sistem baru.

Dengan memahami sisi positif dan tantangannya, semua pihak bisa lebih siap menyambut musim umrah 1447H / 2025 dengan aman, nyaman, dan sesuai syariat.

Ingin umrah dengan sistem digital resmi dan travel terpercaya?
Gabung bersama Dutarizkia Tour & Travel – "Ke Baitullah Semakin Mudah"

www.dutarizkia.com